Allah belum Selesai dengan Kita

Bacaan Alkitab hari ini : Yeremia 30

Melihat setengah gelas terisi air, kita bisa memandang secara positif sebagai hampir penuh, tetapi kita juga bisa memandangnya secara negatif sebagai hampir kosong. Allah menghendaki agar Yehuda memandang hukuman Allah secara positif. Saat bangsa Yehuda bersiap menjalani hukuman Allah berupa pembuangan di Babel, khotbah Yeremia menghibur mereka. Allah memerintahkan agar Yeremia menuliskan khotbah-khotbah tersebut yang berisi janji dan pengharapan bahwa setelah genap waktunya, umat Allah akan pulang dari pembuangan dan dipulihkan (30:1-3). Bahkan, Kerajaan Israel Utara dan Israel Selatan (Yehuda) akan disatukan-Nya kembali di bawah pemerintahan dinasti Daud (30:4-10). 

Dosa umat Israel dan Yehuda memang besar. Oleh karena itu, Allah memukul mereka dengan sangat keras sampai seperti orang sakit yang tak tersembuhkan (30:11-15). Akan tetapi, Allah berjanji akan memulihkan keadaan mereka sepenuhnya (30:16-22). Dengan kata lain, hukuman Allah pasti terlaksana, tetapi belas kasihan-Nya akan membuat murka-Nya surut (30:23-24). Yang mengejutkan, walaupun bangsa Israel (utara) telah dibuang Allah seratus tahun sebelumnya, ternyata bahwa Allah masih mengingat Israel. Pesan khotbah Nabi Yeremia jelas, yaitu bahwa penghukuman Allah bukan nasib akhir mereka. Nasib akhir mereka adalah—dan selalu—pemulihan yang dilandasi belas kasihan Allah! 

Masalah—atau disiplin Allah—seperti apa yang sedang Anda hadapi? Pandanglah masalah itu seperti gelas yang hampir penuh. Pusatkan perhatian kita pada Allah, bukan pada masalah. Belas kasihan-Nya dan janjii firman-Nya kepada umat-Nya dari dulu sampai sekarang tetap sama, “Aku belum selesai denganmu, Aku masih memiliki rencana indah untuk masa depanmu.” [ICW]

“Sebab sesaat saja Ia murka, 
tetapi seumur hidup Ia murah hati; 
sepanjang malam ada tangisan, 
menjelang pagi terdengar sorak-sorai.” 
Mazmur 30:6