Pelayanan yang Mulia

2 Korintus 3

Pelayanan Musa pada masa Perjanjian Lama—yang didasarkan pada Hukum Taurat—adalah pelayanan yang mulia. Perjumpaan Musa dengan Allah membuat muka Musa bersinar, sehingga ia harus menye-lubungi mukanya karena orang Israel tidak sanggup menatap wajahnya (3:7; bandingkan dengan Keluaran 34:29-35). Akan tetapi, pelayanan yang didasarkan pada hukum Taurat hanya membuat umat Allah mera-sa berdosa karena menyadari ketidakmampuan mereka melaksanakan seluruh hukum Taurat. Oleh karena itu, pelayanan yang didasarkan pada hukum Taurat ini disebut sebagai pelayanan yang memimpin kepada kematian (3:7). Pelayanan pada masa Perjanjian Baru bukan didasarkan pada hukum Taurat, melainkan didasarkan pada anugerah Allah di da-lam Kristus yang memimpin kepada pembenaran (3:9). Pembenaran bisa didapatkan oleh orang beriman karena tuntutan kesucian Allah (yang dinyatakan dalam hukum Taurat) telah dipenuhi melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Pelayanan pada masa Perjanjian Baru tidak berakhir pada kesadaran akan dosa, melainkan berlanjut dengan pembaruan batin yang dikerjakan oleh Roh Kudus dan menghasilkan hati yang rindu untuk hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah (Yehezkiel 36:26). Oleh karena itu, pelayanan pada masa Perjanjian Baru merupakan pelayanan yang lebih mulia daripada pelayanan pada masa Perjanjian Lama (2 Korintus 3:7-9).

Gereja pada masa kini perlu menyadari perbedaan antara pelayanan pada zaman Perjanjian Lama yang didasarkan pada hukum Taurat dan pelayanan pada zaman Perjanjian Baru yang didasarkan pada pembaruan hidup atau pembaruan hati. Tidaklah cukup bila gereja pada masa kini hanya mengajar anggota jemaat untuk bisa mem-bedakan antara yang benar dan yang salah (sudut pandang hukum). Gereja harus mengajar anggota jemaat untuk menjalin relasi dengan Kristus dan mengalami pembaruan hidup! Pembaruan hidup ini dikerja-kan oleh Roh Kudus yang berdiam di dalam hati setiap orang percaya. Pembaruan hidup ini membuat orang percaya memiliki kerinduan untuk melakukan kehendak Allah secara sukarela. Apakah Anda sudah meng-alami pembaruan dalam kehidupan Anda? Apakah Anda sudah ikut terlibat dalam pelayanan yang merupakan tanggung jawab setiap orang percaya (bandingkan dengan Efesus 4:11-12)? [GI Purnama]