Bersyukur, Ada Pelayanan Imam

Imamat 9

Di dalam bacaan Alkitab hari ini (Imamat 9), kita bisa membaca tentang apa yang menjadi keinginan Allah bagi umat-Nya setelah Dia memberikan ketetapan-ketetapan-Nya tentang berbagai korban persembahan kepada-Nya dan setelah penahbisan Harun sebagai imam besar dan penahbisan anak-anak Harun sebagai imam-imam biasa. Bagian firman Tuhan yang kita baca ini mengisahkan pelayanan di Kemah Pertemuan yang diadakan pertama kali. Adanya “persembahan korban penghapus dosa dan korban bakaran bagi imam-imam (Harun dan anak-anaknya)” dan “persembahan korban penghapus dosa, korban bakaran, korban keselamatan, dan korban sajian bagi umat Israel”, menunjukkan bahwa baik imam-imam maupun umat Israel sama-sama berdosa dan membutuhkan pengampunan dari Tuhan. Tujuan dari semua pelayanan ibadah di Kemah Pertemuan ini adalah agar Tuhan berkenan menyatakan diri-Nya (dan sekaligus kemuliaan-Nya) kepada umat Israel, sehingga umat-Nya dapat mengalami kehadiran Allah dalam kemuliaan-Nya (baca Keluaran 29: 43-46).

Kemuliaan Tuhan dinyatakan melalui api yang secara ajaib keluar dari hadapan Tuhan, kemudian menghanguskan korban bakaran dan segala lemak yang diletakkan di atas mezbah (Imamat 9:24). Adanya pelayanan imam-imam menurut kehendak Tuhan Allah bagi umat Israel adalah untuk menjadi sarana yang dipakai oleh Tuhan untuk menyata-kan kemuliaan-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Selanjutnya, umat Israel dipanggil untuk menjadi imam-Nya bagi bangsa-bangsa di sekitar Israel, agar kemuliaan-Nya juga dinyatakan bagi bangsa-bangsa lain.

Rasul Petrus menuliskan bahwa kita adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9). Kita diberi privilege (hak istimewa) oleh Tuhan Allah untuk menjadi imam-imam (lihat juga Wahyu 1:6). Betapa indahnya bahwa kita yang telah dipilih oleh Allah juga dipercaya untuk men-jalankan pelayanan sebagai imamat yang rajani (imam yang diutus oleh Raja yang Agung bagi dunia ini), supaya “seluruh bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Allah” (Habakuk 2:14). [GI Abadi]