Doa Memohon Pemulihan

Bacaan Alkitab hari ini : Ratapan 5

Di tengah ketertindasan yang dialami umat Tuhan, penulis memohon belas kasihan Allah, “Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.” (5:1). Penulis mengemukakan bahwa kondisi mereka seperti seorang anak yatim (5:3). Tanah milik pusaka mereka beserta rumah-rumah mereka beralih menjadi milik orang lain. Mereka harus membayar untuk mendapatkan air. Untuk mendapat makanan, mereka harus berhadapan dengan maut karena adanya serangan pedang di padang gurun. Yang lebih menyedihkan, mereka harus menahan nyeri lapar, sehingga kulit mereka membara seperti perapian (5:4-10). Penderitaan mereka bukan hanya itu! Dosa yang mereka lakukan itu membuat mereka semua (tanpa pengecualian)—anak, wanita, pemuda, termasuk pemimpin—harus tunduk menerima hukuman. Perempuan-perempuan diperkosa, para pemimpin digantung dan para tua-tua tidak dihormati, pemuda dan anak-anak memikul beban (hukuman) yang berat (5:11-13). Keadaan Yerusalem yang sangat tertindas itu memunculkan seruan terakhir sang penulis, “Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.” (5:15). 

Syukurlah bahwa di tengah kesedihan yang mendalam, penulis mengingat takhta Allah yang kekal, dan ia datang kepada Allah untuk mengungkapkan kerinduan beroleh pemulihan, “Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa! Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!“ (5:19, 21). Saat Anda mengalami pergumulan berat, apakah Anda berbalik dan menghadap takhta Allah yang kekal? [BS]

“Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN,
maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia
amemberi pengampunan dengan limpahnya.”
Yesaya 55:7