Melayani dengan Tulus

2 Korintus 1:12-2:4

Melayani itu tidak mudah! Bila kita melihat cara Rasul Paulus mela-yani jemaat, kita tentu berharap bahwa Beliau selalu mendapat respons positif. Akan tetapi, kenyataannya tidak demikian. Hoaks atau tuduhan bersifat fitnah yang dimaksudkan untuk merusak pelayanan Ra-sul Paulus sudah ada pada zaman itu. Ada orang yang menyebarkan berita bahwa perkataan Rasul Paulus tidak bisa dipercaya. Walaupun Rasul Paulus pernah membatalkan rencana kunjungan ke jemaat di kota Korintus, hal itu tidak berarti bahwa perkataan Rasul Paulus tidak bisa dipercaya. Beliau membatalkan rencana kunjungan, karena dia merasa bahwa saat itu adalah waktu yang tidak tepat. Ada masalah yang harus dibereskan lebih dulu supaya tidak muncul suasana yang tidak nyaman.

Rasul Paulus menegaskan bahwa pelayanannya dilandasi oleh ketulusan dan kemurnian (1:12). Rencana kunjungannya dilandasi oleh maksud baik (supaya menjadi berkat bagi jemaat di kota Korintus), dan pembatalan rencananya juga dilandasi oleh niat baik (supaya kedatang-annya tidak menimbulkan kesedihan, 2:1). Bila Beliau mengatakan bahwa ia menulis dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan men-cucurkan banyak air mata, perkataan tersebut bukanlah dimaksudkan untuk membangkitkan kesedihan, melainkan untuk menjelaskan bahwa ia sangat mengasihi jemaat Korintus.

Ketulusan melayani sangatlah penting. Sayangnya, tidak semua orang melayani dengan ketulusan. Di setiap zaman, terdapat orang-orang yang melayani dengan maksud untuk mendapat keuntungan. Ada orang yang memakai pelayanan sebagai sarana untuk menjalin relasi agar bisa mendapatkan pasangan hidup atau untuk mendapatkan proyek yang mendatangkan keuntungan besar. Sekalipun mendapatkan pasangan hidup serta ber-partner bisnis dengan saudara seiman merupakan hal yang baik, mencari partner bukanlah motivasi yang tepat dalam pelayanan. Pelayanan kita harus dilandasi oleh kasih terhadap orang yang kita layani. Tujuan kita dalam melayani adalah untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang kita layani, bukan melayani untuk mencari keuntungan. Bila kita melayani dengan tulus, kita tidak akan takut dirugikan dan tidak akan mundur dari pelayanan bila meng-hadapi masalah. Bila Anda adalah pengikut Kristus, beranikah Anda memikul salib? (Lukas 9:23; 14:27) [GI Purnama]