Anugerah-Nya Pengharapanku

Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 1:10-13

Berkat lain dari masa Reformasi adalah ajaran bahwa anugerah Allah yang menyelamatkan itu tidak dapat ditolak (Irresistable Grace). Maksudnya, anugerah Allah pasti menyelamatkan orang yang terpilih, sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya (Roma 8:28-30, Yohanes 17:12, Efesus 1:4). Dasar pemikiran ini adalah bahwa kuasa yang menyelamatkan adalah kuasa Allah (Yohanes 1:12-13). Allah adalah Pribadi yang Mahakuasa dan berdaulat penuh. Oleh karena itu, bila Dia berkehendak agar “orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 6:40), hal itu pasti terjadi. 

Pemikiran di atas menggaungkan pengharapan di tengah dunia. Pertama, tak ada dosa yang terlalu besar dan tak ada keberadaan diri yang terlalu buruk yang bisa menghalangi Allah menebus manusia yang masuk dalam rencana keselamatan-Nya (Yohanes 6:40). Sejak manusia jatuh dalam dosa, terjadi konflik dalam relasi antarpribadi, termasuk dalam keluarga. Dalam keluarga sering terjadi kekerasan verbal (contoh: cacian “anak bodoh”), kekerasan fisik (contoh: pemukulan), dan kekerasan emosi (contoh: pengabaian) yang merusak jiwa sehingga menghasilkan persepsi diri yang sangat buruk dan yang menimbulkan perasaan ditolak di dunia dan di surga. Irresistable grace menghapus penilaian subjektif yang keliru dan menghasilkan pujian kepada Allah (Efesus 1:3). Kedua, orang percaya mendapat mandat untuk memberitakan pengampunan dosa dalam Kristus (Lukas 24:47-48). Saat berupaya melakukan perintah Tuhan, setiap murid Kristus mungkin ditolak secara halus maupun kasar. Kisah “Saulus” yang berubah menjadi “Paulus” memperlihatkan anugerah Allah yang mengubah hati yang keras dan jahat. Irresistable grace menguatkan kita untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi. [ECW]

Daripada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku
dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Mazmur 62:2b-3