Jangan Menjadi Pelacur Rohani!

Bacaan Alkitab hari ini : Hosea 1-2 

Setiap relasi selalu dibangun di atas suatu dasar tertentu. Ada relasi yang dibangun di atas dasar “kasih”, tetapi ada juga relasi yang dibangun di atas dasar “keuntungan.” 

Bangsa Israel nampaknya melihat relasi dengan Allah dari segi “keuntungan”. Oleh karena itu, mereka dengan mudah bisa memalingkan muka dari Tuhan dan kemudian beribadah kepada ilah-ilah lain yang dianggap bisa memberikan keuntungan bagi mereka. Nama para raja di masa Nabi Hosea melayani menyiratkan bahwa betapa pun baik prestasi mereka bagi Tuhan, mereka tidak bisa menjauhkan diri dari penyembahan terhadap ilah-ilah lain di bukit pengorbanan. Bahkan, Yehu, yang luar biasa giat berjuang bagi Allah, selanjutnya memilih untuk menyembah anak lembu emas dengan tujuan agar rakyat Kerajaan Israel (Utara) tidak beribadah ke Yerusalem di Kerajaan Israel Selatan (Yehuda). Allah—yang telah membangun relasi dengan Israel dalam kasih (Ulangan 7:7- 8; Yeremia 31:3; Hosea 11:1) serta telah memberkati Israel dengan makanan, minuman, dan materi—dengan mudah dikhianati hanya demi mendapat keuntungan dari ilah-ilah lain. Perbuatan Israel ini sama seperti seseorang yang melacurkan diri demi mendapat keuntungan (hal ini tercermin dari cara hidup Gomer), padahal seks adalah bentuk tertinggi kasih yang khusus diperuntukkan bagi suami isteri. Kesucian seks menjadi rusak saat seks hanya dipandang sebagai alat untuk memperoleh keuntungan. 

Apakah relasi kita dengan Tuhan hanya didasari oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan? Atau, apakah kita melihat Tuhan sebagai Pribadi yang mengasihi kita dan kita mau lebih mencari hadirat-Nya daripada berkat-Nya? [PHJ

“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan.
Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu
yang merupakan rahasia bagiku; .... Segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Filipi 4:12a, 13