Menghadapi Krisis Iman

Bacaan Alkitab hari ini:

Ayub 9-10

Perhatikan bahwa Ayub memiliki pemahaman yang baik tentang Allah. Ayub mengakui bahwa Allah itu bijaksana dan berkuasa (9:4-10). Dia juga mengakui bahwa Allah itu adil (9:19). Ayub juga mengakui bahwa dirinya adalah ciptaan Allah (10:8-11), bahkan dia mengakui kebaikan Allah terhadap dirinya (10:12). Akan tetapi, penderitaan dahsyat yang menimpa dirinya menimbulkan konflik dalam pikirannya: Dia mengakui keadilan Allah, tetapi dia juga beranggapan bahwa Allah telah bertindak sewenang-wenang terhadap dirinya (9:12-14, 19). Imannya bertentangan dengan kenyataan pahit yang dia hadapi (9:20). Krisis iman yang dialami Ayub saat berhadapan dengan kenyataan pahit membuat dia berkata, “Bumi telah diserahkan ke dalam tangan orang fasik, dan mata para hakimnya telah ditutup-Nya; kalau bukan oleh Dia, oleh siapa lagi?” (9:24). Perkataan Ayub jelas mencerminkan perasaan frustrasi yang ia alami (10:1). Dia beranggapan bahwa Allah mencari-cari kesalahannya (10:6, 16 hal ini menunjukkan bahwa Ayub memiliki pemahaman yang sama dengan teman-temannya, yaitu bahwa hanya orang yang bersalah atau orang berdosa yang pantas mengalami penderitaan).

Saat membaca tentang krisis iman yang dihadapi Ayub, janganlah Anda merendahkan Ayub dan janganlah Anda menganggap diri Anda lebih kuat daripada Ayub. Janganlah Anda mencibirkan bibir saat membaca tentang keinginan Ayub untuk mati (10:18-22). Pertimbangkan baik-baik bagaimana perasaan Anda bila Anda berada dalam posisi Ayub: Anda telah berusaha menyenangkan Allah melalui kehidupan yang saleh, tetapi Allah membiarkan Anda menderita. Yakinkah Anda bahwa Anda akan sanggup mempertahankan iman bila Anda berada dalam posisi Ayub? Kisah pergumulan Ayub ini harus menjadi pertimbangan Anda saat Anda berhadapan dengan keluarga, teman, atau saudara seiman yang sedang menderita.

Apakah Anda pernah berhadapan dengan orang beriman yang sedang mengalami penderitaan dahsyat? Bagaimana sikap Anda saat itu? Apakah Anda mengenali orang-orang di sekitar Anda yang sedang bergumul menghadapi penderitaan? Ingatlah kembali penderitaan dahsyat yang pernah Anda lihat pada diri orang lain atau yang pernah Anda alami sendiri, lalu pikirkan apa yang akan Anda lakukan untuk menghibur orang yang sedang larut dalam penderitaan! [P]