Manusia Jatuh ke dalam Dosa

Bacaan Alkitab hari ini:

Kejadian 3

Secara tiba-tiba, kita disuguhi kisah kemunculan seekor ular yang bisa bericara. Tak ada penjelasan lengkap tentang ular ini. Kita tak tahu dari mana asalnya serta kapan dan bagaimana ular ini menjadi jahat. Jika kita telah membaca seluruh Alkitab, kita dapat menyimpulkan bahwa ada kuasa jahat yang sedang memakai ular itu. Ular ini disebut “paling cerdik”. Dalam bahasa Ibrani, kata “cerdik” bisa memiliki konotasi negatif maupun positif. Jika dikenakan pada manusia jahat, kata “cerdik” memiliki konotasi negatif (bisa disebut “licik”), sehingga sangat berbahaya. Kata “paling cerdik” kemungkinan memiliki makna bahwa ular ini memiliki potensi membayakan pihak lain. Pertanyaan ular kepada Hawa terdengar polos. Ia tidak menghindari pemakaian kata “Allah” supaya dapat menipu manusia: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Dia sengaja membalik perintah Allah karena punya tujuan untuk menjatuhkan manusia. Pada akhirnya, manusia jatuh ke dalam dosa karena tidak menaati Allah.

Di pasal 1, Allah mendeklarasikan bahwa dunia ini sungguh amat baik. Namun, tatanan dunia menjadi rusak gara-gara manusia telah berdosa. Dosa membuat manusia menderita: hubungan dengan Allah putus, hubungan dengan sesama dan alam rusak, dan manusia harus mengalami kematian. Pengusiran manusia dari taman di Eden mencerminkan bahwa Allah tidak menyukai dosa. Awalnya, Adam dan Hawa adalah penjaga taman di Eden. Sekarang, tugas mereka digantikan oleh beberapa kerub.

Ketika Allah memanggil manusia, “Di manakah engkau?” Adam dan Hawa bersembunyi karena takut. Dosa membuat kita tidak berani berhadapan dengan Allah yang kudus dan benar. Namun, syukur karena Allah tetap mencari manusia yang diselimuti dosa. Dalam anugerah-Nya, Ia menyediakan pengampunan sehingga manusia berdosa dapat melanjutkan langkah hidupnya, bukan berdasarkan kebenaran diri, melainkan hanya oleh anugerah. Yesus Kristus, Sang Anak Allah, telah membuka jalan bagi kita agar kita bisa berhubungan dengan Allah Bapa. Allah secara aktif mengasihi kita dengan kasih yang tanpa syarat. Respons kita yang alamiah adalah takut karena kita merasa tidak bisa hidup menurut standar Allah. Namun, jika kita sungguh-sungguh menyadari bahwa Ia mengasihi kita, kesadaran itu dapat mengenyahkan ketakutan kita. Apakah Anda mengasihi Allah? [Sung]