Jangan Berzinah (10 Hukum Allah)

Bacaan Alkitab hari ini:
Keluaran 20:14 (Hukum Ketujuh)

Kepada pria dan wanita yang telah diteguhkan dan diberkati ke dalam pernikahan, Allah memberikan berkat berupa hubungan badan. Melalui hubungan badan yang hanya diizinkan untuk dialami dalam pernikahan, relasi antara suami dan istri dapat dipupuk menjadi lebih erat serta lebih hangat. Hubungan intim antara suami dan istri juga merupakan sarana yang digunakan Allah untuk menciptakan anak-anak (Mazmur 139:13). Jadi, dalam pernikahan, Allah memberi kepercayaan besar kepada pria dan wanita. Dengan demikian, wajar bila berbagai macam hubungan seksual di antara pria dan wanita di luar pernikahan yang telah diteguhkan serta diberkati oleh Tuhan (perzinahan) merupakan dosa yang serius (Imamat 20:10-14, 17, 19-21). Selain perzinahan antar manusia, Alkitab juga menyebut hubungan seksual yang tidak wajar antara manusia dengan binatang sebagai perzinahan (Imamat 20:15-16). Perzinahan dibenci oleh Allah! Oleh karena itu, dalam sistem pemerintahan Allah (atau dikenal dengan istilah teokrasi) terhadap umat Israel dalam Perjanjian Lama, pelaku perzinahan diancam dengan hukuman yang berat (Imamat 20:10-21).

Allah yang maha kuasa mendirikan lembaga keluarga dengan maksud agar suami dan istri dapat saling membangun (Amsal 27:17). Bila Allah menganugerahkan anak dalam sebuah keluarga, maka keluarga yang utuh merupakan arena terbaik bagi orang tua untuk melaksanakan tugas memuridkan anak (Ulangan 6:4-9). Perzinahan akan merusak relasi suami istri dan akan menghalangi tujuan Allah bagi sebuah keluarga. Dosa perzinahan akan membangkitkan kemarahan pasangan si pelaku zinah serta berdampak buruk pada diri anak berupa munculnya kemarahan, kecemasan, perasaan takut, perasaan tidak percaya terhadap lembaga keluarga, bahkan bisa memunculkan keraguan terhadap kebaikan Tuhan. Bila kita mencintai anak, jangan berzinah!

Dalam Perjanjian Baru, Kristus memperluas pengertian kita tentang perzinahan, yaitu bahwa perzinahan bukan hanya tindakan secara fisik, melainkan bisa dilakukan di dalam batin atau dalam pikiran tanpa seorang pun tahu (Matius 5:27-28). Dosa perzinahan dalam pikiran ini juga dibenci Tuhan. Oleh sebab itu, kita bukan hanya harus menghindari perzinahan secara fisik, melainkan juga harus melepaskan diri dari ikatan pornografi dan masturbasi atau onani. [Pdt. Emanuel Cahyanto Wibisono]