Hari-hari Raya

Imamat 23

Bacaan Alkitab hari ini mendaftarkan hari-hari terpenting bagi orang Yahudi, yaitu sabat dan hari-hari raya tahunan yang terdiri dari hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi (23:5-8), hari raya Tujuh Minggu atau hari raya Pentakosta (23:15-22), serta hari-hari raya yang dilakukan pada bulan ketujuh, yaitu hari peniupan serunai pada tanggal satu (23:24-25), hari Pendamaian pada tanggal sepuluh (23:27-32), dan hari raya Pondok Daun pada hari kelima belas (23:34-43).

Perayaan Sabat berkaitan dengan keterbatasan manusia yang memerlukan waktu untuk beristirahat, bersosialisasi (bersekutu dengan sesama umat Allah), dan menyembah Allah. Orang yang bekerja tujuh hari seminggu tanpa beristirahat akan kelelahan. Tanpa relasi dengan orang lain dan tanpa relasi dengan Tuhan, seseorang akan menjadi tidak normal (aneh). Fisik, emosi, dan kerohanian kita akan lebih normal bila kita menyediakan waktu khusus untuk beristirahat dan menjalin relasi (dengan sesama dan dengan Tuhan). Saat ini, orang Kristen pada umum-nya beristirahat, bersosialisasi, dan beribadah pada hari Minggu (bukan hari Sabat) karena hari Minggu berkaitan dengan peristiwa yang amat penting bagi orang Kristen, yaitu hari kebangkitan Tuhan Yesus.

Hari raya Paskah Yahudi (peringatan keluarnya bangsa Israel dari Tanah Mesir) dan hari raya Pondok Daun (peringatan perjalanan bangsa Israel menuju ke Tanah Kanaan) tidak relevan bagi orang non-Yahudi. Gereja memaknai hari raya Paskah dengan makna baru, yaitu hari peringatan kebangkitan Kristus. Hari Pendamaian yang diulang setiap tahun sudah tidak diperlukan karena kematian Kristus di kayu salib yang hanya sekali (dan tidak perlu diulang) telah mendamaikan orang yang percaya kepada Kristus dengan Allah. Hari raya Pentakosta—hari raya pengucapan syukur atas datangnya masa panen—hanya cocok untuk masyarakat agraris. Oleh karena itu, hari raya ini diberi makna baru, yaitu hari kedatangan Roh Kudus yang terjadi tepat pada hari raya Pentakosta orang Yahudi. Sebagian gereja mengganti masa pengucapan syukur atas datangnya musim panen dengan membawa persembahan syukur bulanan karena masyarakat masa kini umumnya mendapatkan gaji bulanan. Dengan demikian, pemaknaan hari raya orang Yahudi diberi isi baru dalam kekristenan. Apakah Anda telah mendisiplin diri untuk setia beribadah dan mengikuti perayaan-perayaan gerejawi? [GI Purnama]