Menerima Undangan yang Terindah

Bacaan Alkitab hari ini : Amsal 1

Pendahuluan kitab Amsal (1:1-7) mempersiapkan pembacaan seluruh kitab Amsal. Tujuan Amsal adalah agar kita “mengetahui”, “mengerti”, “menerima didikan”, “menerima pengetahuan”, bukan hanya agar kita cerdas secara pengetahuan (kognitif), tetapi juga agar kita memiliki relasi yang benar. Kata “kebenaran”, “keadilan” dan “kejujuran” (1:3) menunjuk kepada relasi (hubungan) yang benar. Pengetahuan yang baik dan pengetahuan tentang cara membangun relasi yang benar dimulai dengan relasi yang benar secara vertikal, yaitu “takut akan Tuhan” (1:7). Orang bijaksana digambarkan sebagai berbeda secara amat kontras dengan orang “bodoh” dan “tak berpengalaman”, yaitu bahwa orang bijaksana menerima dan belajar hikmat, sedangkan orang bodoh “menghina hikmat dan didikan”. 

Pendahuluan kitab Amsal mengajar kita—sebagai anak—untuk mengindahkan “nasihat”, “didikan”, dan “ajaran” orang tua kita (1:8, 1:10, 1:15). Inilah permulaan kebenaran dalam relasi horizontal (dengan sesama), yaitu menghargai, menghormati, dan menaati orang tua (bandingkan dengan hukum kelima dari Sepuluh Hukum Taurat). Ajaran pertama adalah agar kita tidak turut (1:10 dan 1:15, “janganlah engkau menurut …. “) dalam arus kesalahan, pelanggaran, keserakahan, dan kejahatan orang berdosa. Umumnya, bujukan menyesatkan, kebodohan, dan kejahatan menyatakan diri secara diam-diam; sedangkan hikmat—yang adalah terang—selalu menyatakan diri secara terbuka di muka umum. Undangan menerima hikmat adalah demi kebaikan kita. Penolakan terhadap hikmat merugikan diri sendiri. Undangan Kristus adalah hikmat Allah (1 Korintus 1:24)—kepada kita dan untuk kita—agar kita selamat. Jika kita menolak, kita akan kehilangan keselamatan. Apakah Anda sudah menerima hikmat Allah? [A

Takut akan TUHAN adalah per mulaan pengetahuan,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Amsal 1:7