Nasihat Bagi Suami-Istri

Bacaan Alkitab hari ini : 1 Petrus 3

Pernikahan adalah relasi sakral (suci) yang diamanatkan Tuhan. Namun, mengapa banyak pernikahan yang kandas? Ironisnya, pernikahan sering kandas bukan karena alasan yang prinsip, melainkan karena masing-masing salah menempatkan diri dalam relasi suami-istri. Oleh karena itu, Rasul Petrus memberi panduan bagi relasi pernikahan yang ideal:

Pertama, para istri bertanggung jawab untuk menjadi kesaksian bagi suami mereka dalam hal penundukan diri, kesalehan, dan perilaku takut akan Allah, agar suami mereka bisa dimenangkan (3:1-2). Secara khusus, Rasul Petrus menyinggung cara para istri berdandan. Para istri diminta untuk lebih memperhatikan perhiasan yang "di dalam", (manusia batiniah), ketimbang apa yang tampak "di luar", yaitu penampilan yang glamour (mewah). Relasi antara Sara dan Abraham merupakan contoh penundukan diri. Sikap Sara yang memandang Abraham sebagi "tuan" (Kejadian 18:12) bukan berarti bahwa Abraham adalah majikannya, melainkan mencerminkan penundukan diri istri terhadap suami. Kedua, para suami bertanggung jawab untuk melindungi istri (sebagai pihak yang fisiknya lebih lemah) dan menghormati istri sebagai teman hidup (3:7).

Relasi suami istri dalam jemaat harus merupakan relasi yang seia sekata, seperasaan, saling mengasihi, dan saling rendah hati. Jika terjadi perselisihan, mereka tidak diperkenankan untuk saling mencaci maki dan berbuat jahat satu sama lain, melainkan harus tetap saling memberkati sesuai dengan panggilan orang percaya untuk menerima berkat dan menjadi berkat. Bagi Anda yang sudah menikah, apakah relasi dalam pernikahan Anda sudah sesuai dengan kehendak Allah? [FI]

..., hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya ...,
mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
..., hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka ....
— 1 Petrus 3:1,7