Kesetiaan Nehemia kepada Firman Allah

Bacaan Alkitab hari ini:

Nehemia 13

Setelah 12 tahun bertugas di Yerusalem, Nehemia menghadap raja Persia (13:6). Sepeninggal Nehemia, rakyat Israel kembali hidup dalam dosa, hanya selang beberapa tahun setelah mengucapkan janji setia kepada Allah lewat sebuah piagam perjanjian. Rakyat kembali melakukan kawin campur serta menelantarkan orang Lewi, sehingga pelayanan di bait Allah terabaikan. Bait Allah tercemar oleh pemberian izin kepada Tobia—seorang asing—untuk menguasai bilik besar di pelataran Bait Allah. Perdagangan di hari Sabat juga melanggar kekudusan Sabat. Kondisi itu tercipta karena Taurat Allah tak dibacakan lagi. Imam besar Elyasib sendiri mencemarkan jabatan imam, antara lain dengan mengizinkan Tobia tinggal di bait Allah dan mengizinkan cucunya menikah dengan anak Sanbalat. Semua penyimpangan itu membuat Nehemia yang sudah kembali ke Yerusalem segera mengatur kembali kehidupan bangsa Israel agar sesuai dengan firman Allah: Tobia diusir dari bait Allah. Kehidupan kaum Lewi dipulihkan kembali, sehingga kegiatan peribadatan di bait Allah kembali berlangsung. Perdagangan di hari Sabat dilarang. Rakyat—yang terlibat kawin campur—dihukum. Semua orang asing diusir dari Israel (Bandingkan dengan pasal 10).

Pengalaman bangsa Israel di atas mengajarkan tentang pentingnya gereja memiliki pemimpin rohani yang berintegritas dan mampu memimpin jemaat untuk terus hidup sesuai dengan firman Allah melalui teladan kehidupan. Ingatlah bahwa kesalehan dan semangat pelayanan yang baik saat ini tidak menjamin bahwa kita akan memiliki kualitas kerohanian yang sama di masa depan. Menurut Anda, mengapa orang-orang Israel berubah setia kepada Allah? Apa yang harus dilakukan umat agar tidak mengulangi kesalahan bangsa Israel yang berubah setia kepada Allah? [TF]

Nehemia 13:14
“Ya Allahku, ingatlah kepadaku karena hal itu dan janganlah hapuskan segala perbuatan bakti yang telah kulakukan terhadap rumah Allahku dan segala pelayanan di dalamnya.”