Ironi Raja Ahasyweros

Bacaan Alkitab hari ini:

Ester 1

Perjamuan besar-besaran yang diadakan Raja Ahasyweros bertujuan untuk memamerkan kekayaan kemuliaan kerajaannya dan keindahan kebesarannya yang bersemarak (1:4). Perjamuan yang menghebohkan itu berlangsung selama 180 hari untuk para pembesar dan pegawai, ditambah tujuh hari untuk rakyat yang tinggal di Benteng Susan. Selain itu, Ratu Wasti mengadakan pes-ta bagi semua perempuan yang ada di dalam istana raja. Sangat jelas bahwa perjamuan itu dimaksudkan untuk mengagungkan atau menyombongkan diri dan memberi kesan kepada semua orang bahwa Ahasyweros adalah raja yang baik dan murah hati.

Namun, sikap sombong itu dibenci Tuhan (Amsal 6:16-17). Allah akan merendahkan semua orang yang bersikap sombong. Dalam kasus ini, ironi terjadi melalui penolakan Ratu Wasti untuk dipamerkan. Seorang raja yang begitu mulia, kaya, dan tinggi kedudukannya—ia merajai 127 daerah mulai dari India sampai Etiopia, dengan demikian ia memimpin pada masa-masa keemasan dan kejayaan Persia (Ester 1:1)—ditolak permintaannya oleh seorang perempuan! Meskipun Wasti berkedudukan sebagai seorang ratu, ia dianggap lebih rendah dan harus tunduk kepada raja (suaminya), sesuai dengan kebiasaan dan tata krama orang Persia (1:16-18). Penolakan ini adalah ironi yang begitu memalukan bagi seorang raja. Ia ingin memuliakan diri, tetapi ia malah mendapat penghinaan sedemikian rupa.

Firman Tuhan mengajar kita untuk senantiasa hidup dengan rendah hati dan takut akan Tuhan. Kehebatan, kekayaan, atau kemuliaan kita berasal dari Tuhan. Kerohanian yang baik pun merupakan anugerah Tuhan. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk merendahkan diri, termasuk saat Anda merasa lebih rohani dibandingkan orang lain? [WY]

Amsal 29:23
“Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.”